Kategori
Belajar Materi

Kalimat Majemuk Bertingkat: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Kalimat di dalam bhs Indonesia depo 25 bonus 25 bebas ip dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tidak benar satunya adalah kata-kata majemuk. Salah satu bentuk kata-kata majemuk yang kerap dijumpai di dalam pembelajaran bhs Indonesia adalah kata-kata majemuk bertingkat. Apa itu kata-kata majemuk bertingkat? Bagaimana ciri-cirinya, dan bagaimana langkah membuat kata-kata semacam itu? Artikel ini akan membicarakan tuntas mengenai kata-kata majemuk bertingkat.

1. Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kata-kata yang terdiri berasal dari dua klausa atau lebih yang dihubungkan dengan konjungsi atau kata penghubung, di mana satu klausa menjadi induk atau pokok kalimat, dan klausa lainnya menjadi anak kata-kata atau bagian yang tergantung pada induk kata-kata tersebut. Anak kata-kata ini tidak dapat berdiri sendiri, sebab maknanya tergantung pada induk kalimat.

Kalimat majemuk bertingkat ini kebanyakan punya pertalian hierarki antara klausa induk dan klausa anak, supaya kata-kata ini dapat disebut sebagai kata-kata yang “bertingkat” sebab tersedia klausa yang “lebih tinggi” atau lebih utama (induk kalimat), dan tersedia klausa yang lebih rendah atau lebih tergantung (anak kalimat).

2. Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat

Berikut adalah beberapa ciri-ciri kata-kata majemuk bertingkat:

Terdiri berasal dari dua klausa atau lebih: Kalimat ini mengandung dua klausa atau lebih yang saling terkait.

Ada pertalian ketergantungan: Salah satu klausa (anak kalimat) tergantung pada klausa lainnya (induk kalimat).

Penghubung: Klausa induk dan anak kata-kata dihubungkan oleh kata penghubung, seperti “karena”, “meskipun”, “sehingga”, “agar”, “jika”, dan sebagainya.

Anak kata-kata tidak dapat berdiri sendiri: Klausa anak kata-kata tidak punya arti yang lengkap tanpa klausa induk.

3. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat dapat dibedakan berdasarkan model pertalian yang tersedia antara klausa induk dan anak kalimat. Berikut adalah beberapa model kata-kata majemuk bertingkat:

a. Kalimat Majemuk Bertingkat Sebab-Akibat
Kalimat ini perlihatkan pertalian sebab-akibat antara klausa induk dan anak kalimat. Anak kata-kata mengatakan sebab atau alasan berasal dari klausa induk.

Contoh:

“Saya tidak pergi ke pesta sebab saya tengah sakit.”

Klausa induk: “Saya tidak pergi ke pesta.”

Klausa anak: “karena saya tengah sakit.”

b. Kalimat Majemuk Bertingkat Kondisi
Kalimat ini perlihatkan pertalian antara kondisi dan akibat. Anak kata-kata perlihatkan kondisi yang wajib dipenuhi supaya klausa induk terjadi.

Contoh:

“Jika kamu studi dengan giat, maka kamu akan lulus ujian.”

Klausa induk: “kamu akan lulus ujian.”

Klausa anak: “Jika kamu studi dengan giat.”

c. Kalimat Majemuk Bertingkat Waktu
Kalimat ini mengungkap pertalian sementara antara klausa induk dan anak kalimat. Anak kata-kata mengatakan sementara atau sementara terjadinya tindakan di dalam klausa induk.

Contoh:

“Dia akan pergi ke kantor sesudah sarapan pagi.”

Klausa induk: “Dia akan pergi ke kantor.”

Klausa anak: “setelah sarapan pagi.”

d. Kalimat Majemuk Bertingkat Tujuan
Kalimat ini perlihatkan target berasal dari tindakan yang dijelaskan di dalam klausa induk. Anak kata-kata mengatakan target atau maksud berasal dari klausa induk.

Contoh:

“Dia bekerja keras supaya dia dapat belanja tempat tinggal baru.”

Klausa induk: “Dia bekerja keras.”

Klausa anak: “agar dia dapat belanja tempat tinggal baru.”

e. Kalimat Majemuk Bertingkat Perbandingan
Kalimat ini mengungkap perbandingan antara dua hal atau lebih. Anak kata-kata perlihatkan perbandingan yang berkaitan dengan klausa induk.

Contoh:

“Dia lebih rajin daripada adiknya.”

Klausa induk: “Dia lebih rajin.”

Klausa anak: “daripada adiknya.”

4. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Untuk memperjelas pengertian kata-kata majemuk bertingkat, berikut adalah beberapa semisal kalimat:

Kalimat Majemuk Bertingkat Sebab-Akibat

“Dia terlambat masuk kelas sebab bangunnya kesiangan.”

“Kami wajib berhenti di tengah perjalanan sebab hujan deras.”

Kalimat Majemuk Bertingkat Kondisi

“Jika kamu rajin berlatih, maka kamu akan menjadi pemain terbaik.”

“Jika hujan turun, maka kami akan pulang lebih awal.”

Kalimat Majemuk Bertingkat Waktu

“Aku akan tunggu kamu di sini hingga kamu datang.”

“Mereka akan berjumpa di kafe sesudah bekerja.”

Kalimat Majemuk Bertingkat Tujuan

“Dia studi dengan tekun supaya dapat lulus ujian dengan nilai tinggi.”

“Orang tua menyimpan uang supaya anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan.”

Kalimat Majemuk Bertingkat Perbandingan

“Dia lebih pintar daripada kakaknya.”

“Rumah itu lebih besar berasal dari tempat tinggal saya.”

Dengan menyadari dan berlatih membuat kata-kata majemuk bertingkat, kami dapat menambah kekuatan berbahasa Indonesia, baik di dalam bicara maupun menulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version